Kandungan Getah Daun Jarak

Getah Daun Jarak
Tanaman jarak (Jatropha Curcas Linn) telah lama dikenal masyarakat Indonesia, yaitu pada masa penjajahan oleh bangsa Jepang pada tahun 1942. Pada masa itu masyarakat diharuskan menanam pohon jarak pagar di pekarangan rumahnya untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan perang bangsa Jepang.Tanaman jarak berbentuk pohon kecil atau semak belukar besar ini yang tingginya mencapai 5 meter. Cabang-cabang pohon ini bergetah dan dapat diperbanyak dengan biji dan dengan cara stek atau kultur jaringan dan mulai berubah berbuah delapan bulan sejak ditanam.

Semua tumbuhan jika dilukai, setiap bagian pasti akan mengeluarkan getah. Seperti halnya dengan pohon jarak juga akan mengeluarkan getah apabila di lukai. Getah daun jarak ini tempo dulu dapat dimanfaatkan untuk mencuci. Getah ini mengandung alkaloid disebu Jatrophine yang bisa digunakan sebagai obat luka. Getah daun jarak ini bersifat antimikroba sehingga dapat menghilangkan bakteri seperti jenis Staphylococcus, streptococcus, dan Escherichia coli. Getah jarak juga mengandung tannin (18%) yang bisa digunakan sebagai obat kumur dan gusi berdarah serta obat luka.


Alkaloid pada getah daun jarak ini adalah suatu golongan senyawa organic yang terbanyak ditemukan di alam. Golongan alkaloid adalah golongan senyawa yang mempunyai struktur heterosiklik dan mengandung atom N di dalam intinya (pembawa sifat basa atau alkalis). Sifat umum yang dimiliki oleh golongan senyawa ini adalah basa, rasa pahit, umumnya berasal dari tumbuhan dan berkhasiat secara farmakologis.Semua jenis alkaloid di alam mempunyai keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada makhluk hidup.  Fungsi alkaloid sendiri dalam tumbuhan sejauh ini belum diketahui secara pasti, beberapa ahli pernah mengungkapkan bahwa alkaloid diperkirakan sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion.

Dari segi biogenetic, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino. Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam bidang farmakologi : Beberapa senyawa alkaloid dan aktivitas Biologinya, nikotin (stimulant pada syaraf otonom), morfin  (analgesic),  kodein (analgesic, obat batuk), atropine (obat tetes mata), skopolamin (sedative menjelang operasi), kokain (analgesic), piperin (antifeedant atau bioinsektisida), quinine (obat malaria),  vinkristin (obat kanker), ergotamine (analgesic pada migraine), reseepin (pengobatan simpotomatis disfungsi ereksi), mitraginin (analgesic dan antitusif), vinblastine (anti neoplastic dan obat kanker), saponin (anti bakteri).